Refleksi Kuliah Filsafat dari salah satu Mahasiswi Terbaik di kelasku 2011

REVIEW 1 SEMESTER

Kuliah Filsafat dengan Pak Alif

oleh: Ahdha Sartika

“dosennya muda!” hanya itu yang kudapatkan ketika aku menanyakan tanggapan tentang mata kuliah filsafat dihari senin. Berhubung filsafat kucantumkan pada hari jumat di list jadwal kuliahku jadi aku harus bertanya tentang apa-apa saja di mata kuliah filsafat hari senin itu. Dan dosen muda? Hanya itu yang terekam. Bahwa dosen yang mengisi dihari jumat nanti adalah dosen muda bernama Alif Lukmanul Hakim. Tidak ada memori lain bertemakan filsafat di otak ini selain keinginan beberapa tahun silam pada jurusan filsafat dan “dosen muda”. Baiklah, jumat 11 februari 2011 jam 1:00 pm yang mengisi mata kuliah filsafat adalah dosen muda. Tertarik? Mungkin. Aku masih harus berusaha mencintai psikologi yang merupakan fokus studiku saat ini, bukan filsafat yang masa laluku.

Pertemuan pertama, telat. Dosennya telat. Sekali lagi dosen mudanya telat. Sesaat kemudian datang seorang dosen dengan map presensi dan kunci ruangan 3.09 ditangannya. Selama di uii, yang kudapatkan dari budaya disini adalah cara mengenali seorang dosen, adalah dengan melihat tangannya yang membawa map presensi dan kunci ruangan. Unik. Dan akhirnya yang ditunggu telah datang. Seperti dosen-dosen pada umumnya, pertemuan pertama selalu diisi dengan perkenalan dan tata tertib mata kuliah. Selebihnya, dijelaskan tentang filsafat secara umum dan gambliang dengan cara yang sangat mudah dimengerti. Yang aku dapat dari pertemuan pertama ini: filsafat bukan sebuah hal yang menakutkan, karena filsafat ilmu itu ada, dan karena filsafat semua manusia menjadi “manusia.” Memandang sesuatu dari berbagai sisi membuatmu menjadi lebih melek dunia, dan bijaksana dalam menghadapi hidup.

Pertemuan kedua, kosong. Aku kebablasan tidur. Dan slide filsafat yang kuterima dari teman-temanku hanya berisi 10 slide tentang cabang-cabang ilmu filsafat. Asal mula berfilsafat dan skema-skema yang agak memusingkan untuk kubaca tanpa kujelaskan. Tapi dari slide ini, yang kudapatkan: filsafat membuat seorang manusia menjadi berbeda. Karena filsafat hanya bisa dilakukan oleh manusia yang mempunyai akal dan fikiran. Karena hanya manusia yang diciptakan untuk berpikir, untuk menerima setiap alasan yang diberikan. Bukan pasrah dengan setiap segala yang ada.

Cabang filsafat menjadi fokus utama pada pertemuan ketiga dalam mata kuliah ini. tak banyak yang dijelaskan, hanya 7 slide berisi tulisan-tulisan. dan diakhir slide, pengembangan berfikir kami diuji, dibentuk beberapa kelompok untuk membahas beberapa tema. Dan satu yang kudapat disini adalah, filsafat benar-benar mata kuliah yang bebas untuk berpendapat. Terbuka untuk setiap pikiran, argument dan pandangan dan yang kudapatkan di pertemuan hari ini adalah: menghargai seseorang lewat apa yang ia katakan itu lebih berharga dari pemberian berlian. Karena filsafat meminta kita untuk tahu keadaan sekeliling bahwa banyak kepala dengan banyak pikiran didalamnya. I love this. Begitu “memanusiakan” manusia.

Presentasi filsafat barat kuno. Aku kelompok pertama, dan masih jauh dari kata siap. Kagok istilahnya. Takut malah sebenarnya, baru di mata kuliah ini, berpendapat didepan kelas aku singkirkan jauh dari pikiranku. Ntahlah, buatku filsafat merupakan sebuah hal yang sangat-sangat jauh dari kemampuanku. Karena menurutku, filsafat itu lebih aplikatif daripada pendidikan ibadah dan akhlak sekalipun. Setidaknya ketika seseorang akan belajar sholat, buku-buku penyedia bimbingan sholat telah banyak beredar luas dimana-mana. Tapi buku yang mengajarkan berpikir lebih filsafatis? Rasanya nihil. Filsafat itu sebuah skill, dan itu sangat-sangat unik buatku. Sangat berbeda dari ilmu lain yang sangat mengagungkan teori dan sejenisnya. But philosophy? It’s different. Yang aku dapat dari pertemuan kali ini adalah: mempelajari sesuatu lewat sejarah dan menelusuri fakta yang ada merupakan sebuah cara agar tidak mudah dibodohi dengan pemberitaan media yang begitu berbalik.

Pertemuan kelima filsafat dari india dan cina menjadi topic kali ini. ternyata asia juga mengambil peran dalam perkembangan filsafat, dan itu mengagumkan. Banyak yang dijelaskan dari kelompok 2 pada hari ini. aku mulai menikmati filsafat sebagai sesuatu yang merefresh otakku dari teori-teori psikologi selama 4 hari sebelumnya. Budhisme, taoisme, dan sebagainya dijelaskan dengan detil oleh nurpaliani yang berbicara didepan sebagai presentator. Jumat ini juga sama seperti biasanya, banyak yang kudapatkan. Yaitu, cina yang selama ini kuanggap sebagai ras yang “angkuh” ternyata banyak makna dibalik “keangkuhannya”. Dan itu mengajarkan diriku sendiri untuk tidak memberi justifikasi secara langsung tanpa dasar yang kuat. Sebuah jentikan diotakku pada saat ini.

Pertemuan ke 6 ini nonton. Bayangan ini mulai merujuk pada film-film berat dengan bahasa filosofis yang untuk memahaminya harus memutar otak dengan sedemikian rupa. Tapi, yang ditonton ternyata film yang sudah kutonton sebelumnya. Film documenter, “the inconvenient truth” berisi tentang al gore yang mendatangi setiap Negara untuk mengkampanyekan anti-global warming. Agak aneh pertamanya, filsafat-global warming? Hubungannya? Nyaris akal ini tak sampai untuk memahaminya, dan lagi-lagi dijelaskan dengan “bahasa” yang mudah. Dan akhirnya, pelajaran hari ini yang kudapatkan adalah: filsafat tidak selamanya berorientasi pada buku teks tebal, bahasa rumit, dan memusingkan. Tapi filsafat adalah ilmu yang portable, bisa diletakkan dimana-mana, karena filsafat membuatnya menjadi “Sophia” dalam memahami setiap permasalahan yang ada didunia. Itulah philosophy.

Pertemuan terakhir sebelum uts, filsafat islam, topic presentasi hari ini. mendengarkan, selama mata kuliah ini sepertinya aku benar-benar menjadi diriku yang benar-benar mahasiswa. Mendengarkan setiap kata, dan memahaminya. Seolah-olah anak kecil yang mendapat “sesuatu yang baru”. Dan menariknya, filsafat selalu menanamkan sebuah hal untuk aku kembangkan dalam pikiranku diluar dari kelas. Selalu ada ilmu baru yang kudapatkan ketika keluar dari ruang 3.09. kesimpulan untuk hari ini adalah bahwa peka adalah salah satu hal yang harus dimiliki manusia dalam hidup. Karena seseorang yang tidak peka akan hidupnya hanya seperti robot tanpa otak yang hanya bergerak dengan perintah dari tuannya. Dan itu bukan manusia.

Setelah uts pertemuan 8 dilanjutkan dengan filsafat manusia. Manusia akan menjadi objek pembicaraan selama 7 kali pertemuan terakhir ini. topic yang sangat aku sukai. Itu tanggapanku pertama kali. Karena manusia setan mengingkari Allah, dan karena manusia malaikat semakin tunduk pada Allah. Karena segala yang ada didalam diri seorang manusia adalah suatu hal yang tak dapat digantikan oleh apapun dengan buatan manusia lainnya. Karena manusia adalah hasil karya cipta Tuhan. hasil karya tuhan yang begitu detil dalam setiap lekuk, dan gabungan abstrak dalam sebuah jasad yang nyata. Filsafat manusia hari ini membuatku membawa pulang: manusia adalah sebuah objek yang terbentuk dan tercipta dari Tuhan. hasil karya cipta dari Yang Maha Agung, dan sangat-sangat bisa dipastikan bahwa sejatinya manusia begitu berharga dan agung untuk ada didunia ini. tapi sepertinya semua terbantahkan dengan sifat-sifat alamiahnya sebagai makhluk. Dan filsafat akan membahas semua dalam lingkup kecil dengan cara yang lebih mudah.

Pertemuan ke 9. Esensi dan eksistensi manusia. Dibahas dengan mendalam hari ini, agak rumit tapi tetap menarik. Tak banyak yang kudapatkan dari filsafat hari ini, karena ketika pulang aku harus membawa tugas individu. Tugas sebuah tulisan yang kutulis sendiri tentang esensi dan eksistensi manusia. Mungkin saat itu niatnya hanya sekedar candaan tapi sangat tidak sopan sepertinya ketika seorang dosen meminta mahasiswanya mengerjakan tugas tapi tidak dipenuhi. Tidak adil untuk seorang dosen yang telah begitu banyak memberi wawasannya dan membuka sedikit pintu otakku untuk berfikir lebih mendunia hingga saat ini. dan akhirnya, pulang dari kelas ini aku membawa satu tugas pribadi. Esensi dan eksistensi manusia. Tidak ada bayangan apapun diotak ini untuk kutulis dalam kertas yang akan kukumpulkan nanti. Tidak sulit sebenarnya, tapi jika tak diselesaikan begitu membuatku penasaran untuk menyelesaikannya.

Pertemuan ke 10. Self. Presentasi hari ini benar-benar membuatku mabuk dengan kata-kata “aku” begitu banyak kata “aku” yang digunakan dalam presentasi kali ini. dan sebenarnya aku telah memiliki pemaknaan self sendiri didalam otakku setelah mendengar penjelasan singkat dari slide yang ditampilkan pada hari ini. buatku, self bisa dianalogikan sebagai operating system dalam sebuah computer. Sebuah computer tanpa operating system, tidak akan menyala. Dan sebuah computer akan sangat membutuhkan operating system dalam menjalani dirinya sebagai sebuah computer. Karena sistem operasi (self) akan membentuk sebuah dasar yang harus dimiliki untuk menjadi seorang manusia. Dan yang kudapat hari ini adalah self bukan sesuatu yang rumit untuk dijelaskan. Terkadang kita butuh cermin untuk membuat diri ini faham dan mengetahui semuanya.

Pertemuan ke 11. Mind. Lucu rasanya mendengar penjelasan pak Alif hari ini. bagaimanapun dia selalu tahu cara untuk membuat pemikiran seluruh mahasiswanya berkembang. Hanya dengan mind yang bermakna sebagai akal adalah sebuah hal yang abstrak, tapi karena letaknya di otak (material, konkrit), dengan setiap argumennya pak alif membuat mind menjadi sebuah hal yang konkrit yang harus meminta mahasiswanya untuk membantah argumennya. Menarik. Berulang kali ia meminta berbagai pendapat untuk membuat mahasiswanya menyuarakan otaknya agar dapat memahami materi ini dengan lebih mudah. Banyak hal yang dibahas di hari ini, tapi yang kudapat dan bermakna adalah: sebuah pemikiran manusia akan menyita banyak hal dari dunia. Karena pemikiran manusia-lah dunia ini menjadi sedemikian rupa. Karena pemikiran manusia yang beragamlah yang membuat dunia ini menjadi begitu bermakna untuk ditafsirkan.

Pertemuan ke 12. Akal dan badan, 2 hal yang berbeda menjadi satu materi. Akal (abstrak) dan badan (nyata). Kedua hal ini akan menjadi sebuah hal yang unik untuk ditelusuri lebih jauh. Karena manusia adalah bentukan dari 2 zat yang berbeda. Dan itu menjadikan manusia mampu berbicara, berpendapat, dan menulis untuk mengutarakan setiap pemikiran dan akal yang ada dibenaknya. Dan karena akal pula, manusia menjadi berperang dengan sosok yang sama persis dengan dirinya, hanya karena berbeda dalam pemaknaan dan penafsiran akal yang mereka miliki. Ilmu hari ini: akal dan badan adalah keunikan yang dimiliki manusia. Dan manusia adalah sebuah keunikan yang dimiliki oleh dunia.

Pertemuan ke 13. Membahas para psikologi, hanya itu yang kutahu. Dan hari ini aku tidak hadir karena mengahdiri sebuah seminar di psikologi ugm. Beberapa tanggapan yang kutanya mengenai materinya mengatakan bahwa parapsikologi adalah seseorang dengan kemampuan-kemampuan yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya. Karena tak terlalu faham, aku hanya membaca slide-slide yang berisi penjelasan singkat tentang parapsikologi ini dan hasilnya adalah: filsafat melihat parapsikologi selalu dari positif dan negative. Kemampuan yang dimiliki para psikologi adalah sesuatu yang “khas” tapi tak semuanya menjadi sebuah hal yang positif. Karena tak sedikit hal-hal negative akan menjadi sebuah accessories untuk sebuah keunikan.

Pertemuan terakhir. Nilai. Segala sesuatu itu bernilai. Berharga, tergantung dari angle mana seseorang itu memandang. Dan filsafat adalah sesuatu yang berharga, membuatku benar-benar mencintai kebijakan. Aku nyaris tak pernah menjadikan diriku berharga, tapi dengan filsafat, cara berfikir, alasan dan segala sesuatunya membuatku menjadi merasa lebih berharga. Filsafat memang membuka pandanganku yang tertutup dengan keminderanku selama ini. ilmu yang sangat aplikatif dan sangat mudah-mudah untuk dimengerti, dan difahami buatku.

Karena disinilah aku bisa memahami diriku dan menghargai diriku sendiri. Karena disinilah aku tahu bahwa tulisanku bagus. Dan hanya ada satu orang yang mengakuinya. Dosen ini, dosen muda ini. dosen yang mengajarkan begitu banyak hal untuk hidup. Penyampaian yang luwes, penghargaan yang tulus, dan pemaknaan yang dalam. Tidak ada yang salah dengan pemikirannya yang selama ini tak diterima sahabat-sahabatku. Karena manusia adalah makhluk dengan beragam pemikiran, sulit untuk diarahkan. Dan filsafat adalah penyatu dari berbagai pemikiran itu. Tanpa penyampai materi dan pemaknaan yang baik dari seorang dosen maka filsafat tidak akan pernah menjadi sebuah filsafat. Ia hanya akan menjadi sekedar aliran teori tanpa faham maksud dan tujuannya. Dan semoga, mata kuliah yang sekedar “pengantar filsafat” benar-benar menjadi pengantarku untuk menikmati hidup yang seperti gelembung.

Terakhir, filsafat bukan jalan menuju atheis, bukan jalan menuju neraka, dan bukan jalan menuju omong kosong. Tapi filsafat adalah caramu memaknai hidup. Memandang segala sesuatu lebih manusia. Dan mencintai hidup lebih sederhana. Bukan melebihkan, tapi satu-satunya mata kuliah dan ilmu yang benar-benar menyegarkan pemikiranku adalah ini, adalah φιλοσοφία.