Pada umumnya dapat dikatakan bahwa studi filsafat semakin menjadikan orang mampu untuk menjawab pertanyaan mendasar manusia yang tidak terletak dalam metode ilmu-ilmu khusus. Jadi, filsafat membantu untuk mendalami pertanyaan-pertanyaan seputar asasi manusia tentang realitas dan lingkup tanggung jawabnya. Filsafat mengajarkan kita untuk memperhatikan cara pandang kita sendiri dan orang lain.
Awalnya saya menganggap bahwa filsafat merupakan ilmu yang kuno, hanya memandang sesuatu dari segi yang orang awam jarang bisa mengerti maksudnya. Tanpa disadari, sebenarnya kehidupan sehari-hari kita tak lepas dari persoalan-persoalan yang berkaitan dengan filsafat. Contohnya adalah ketika kita sedang galau bijak, kita akan selalu menggunakan kata-kata bijak yang sebenarnya banyak mengandung makna filosofis didalamnya. Ada banyak tokoh-tokoh terkenal yang sering menggunakan makna filosofi dalam tulisan-tulisannya, yang mungkin tanpa kita sadari, kita sering menirukannya. Mungkin kita kurang peka dengan kehadiran filsafat dalam kehidupan kita, karena sebagian diantara kita masih banyak yang menganggap filsafat sebagai sebuah ilmu yang abstrak dan butuh pemahaman khusus. Labeling tersebut yang kemudian menyebar dimasyarakat dan mempengaruhi persepsi orang tentang ilmu filsafat.
Ilmu filsafat tidak hanya berdiri sendiri, melainkan berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang lain. Banyak hal yang saya dapatkan selama mengikuti kuliah filsafat, saya jadi lebih memahami kaitan filsafat dengan ilmu yang lain. ‘’Filsafat mempertanyakan jawaban dasar sebuah ilmu pengetahuan’’, begitu kata Pak Alif, dosen mata kuliah filsafat. Ilmu pengetahuan bersifat relatif, menghadirkan ilmu-ilmu baru. Itulah alasan mengapa filsafat ada untuk mempertanyakan kebenaran ilmu pengetahuan tersebut. Persoalan-persoalan filsafat juga terdiri dari berbagai aspek permasalahan yang bersifat parenial (terus-menerus ada).
Filsafat sendiri bermula dari keraguan atau ketidakpuasan orang-orang tentang pemikiran-pemikiran yang telah ada dan rasa keingintahuan yang besar terhadap suatu hal atau permasalahan. Pertemuan kuliah kali ini cukup membuat saya tertarik dengan filsafat dan mematahkan anggapan masyarakat bahwa filsafat itu ilmu yang tidak fleksibel. Saya banyak belajar bahwa kita seharusnya memandang sesuatu tidak hanya dari satu sudut pandang saja, melainkan masih banyak opsi pandangan yang lain yang dapat dipertimbangkan. Dalam dunia psikologi, filsafat sangat dianjurkan untuk dipelajari, karena filsafat merupakan ilmu yang praktis, teoritis, dan sistematis. Sama halnya dengan psikologi, kita dituntut untuk berpikir teoritis dan penelitian-penelitiannya harus melalui proses yang sistematis. Karena psikologi merupakan ilmu jiwa, jadi semua yang dipelajari di psikologi harus berdasar pada teori-teori yang ilmiah dan sistematis.
Sebagai calon psikolog, saya sangat butuh belajar filsafat. Karena dari filsafat, saya dituntut untuk lebih berpikir kritis. Memandang persoalan dunia dengan cara pandang yang berbeda dari orang kebanyakan. Menyeleksi dan mengoreksi setiap informasi yang berkembang dimasyarakat dengan cerdas, tidak begitu saja menerimanya mentah-mentah. Bisa jadi, masalah yang berkembang dimasyarakat hanya tipuan untuk mengalihkan suatu isu permasalahan atau untuk menarik perhatian masyarakat. Persepsi kita tentang realitas tergantung pemahaman dari apa yang kita ketahui. Filsafat membantu kita mengintegrasikan mana yang harus dipilih dan mana yang tidak, dan menunjukkan makna dari eksistensi manusia. Eksistensi mendorong manusia untuk tetap hidup dan diakui sebagai individu. Dengan berfilsafat, seseorang dapat memaknai hidup, dalam lingkup pribadi maupun sosial.
Belajar filsafat akan melatih seseorang untuk mampu meningkatkan kualitas berfikir secara mandiri, mampu membangun pribadi yang berkarakter, tidak mudah terpengaruh oleh faktor eksternal, tetapi disisi lain masih mampu mengakui harkat martabat orang lain, mengakui keberagaman dan keunggulan orang lain. Dengan berfilsafat, manusia selalu dilatih dan dididik untuk berpikir secara universal, multidimensional,dan mendalam. Filsafat memberikan dasar-dasar semua bidang kajian pengetahuan. Kebiasaan menganalisis segala sesuatu dalam hidup seperti yang diajarkan dalam metode berfilsafat akan menjadikan seseorang cerdas, kritis, sistematis, dan objektif dalam melihat dan memecahkan beragam problema kehidupan, sehingga, mampu meraih kualitas, keunggulan dan kebahagiaan hidup.
Filsafat menawarkan metode-metode mutakhir untuk menangani masalah-masalah mendalam manusia, tentang hakikat kebenaran dan pengetahuan, baik yang biasa maupun ilmiah, tentang tanggung jawab, keadilan, dan sebagainya. Jadi, sudah tidak diragukan lagi bahwa ilmu filsafat juga mampu mengikuti perkembangan arus globalisasi yang semakin pesat.
Saya semakin tertarik untuk belajar filsafat. Karena dengan belajar filsafat, menjauhkan kita dari anggapan-anggapan yang salah. Kita jadi lebih teliti dalam mempertimbangkan sesuatu dan kita jadi lebih siap dalam menghadapi masalah-masalah yang terjadi. Filsafat menawarkan banyak pilihan cara dalam menyelesaikan sebuah permasalahan.
Dalam mempelajari psikologi juga tak terlepas dari peran ilmu filsafat. Secara khusus, filsafat mampu memberikan kerangka berpikir yang sistematis, logis, dan rasional.